Selasa, 26 Maret 2013

" KETIKA MERINDUKAN KEHADIRANNYA "

 


Bismillahirahmanirrahim,,.

Aku sadar aku tak pantas merindukanmu kerana kamu belum HALAL buatku dan aku pun tak pasti apakah nantinya kau akan HALAL buatku..

Ya Allah..
Hamba titipkan dia pada_Mu..
Berikanlah kesehatan jasmani dan rohani padanya..
Berikanlah kemudahan dalam segala urusannya..
Kuatkanlah Imannya dan tetapkanlah Islam sebagai agamanya..

Ya Allah Ya Rabbi..
Mudahkanlah segala urusan kami..
Mudahkanlah Rezeki kami..
Mudahkanlah Jodoh kami..
Limpahkanlah Rahmat dan karunia_Mu kepada kami..
Kami rindukan Hidayah_Mu ya Allah..
Bimbinglah senantiasa kami ke jalan_Mu..

Aamiin Ya Rabbal'alaamiin....

Selasa, 12 Maret 2013

(ROMANTIS) “MALAM PERTAMA” DALAM ISLAM : RAHASIA & CERITA MALAM PERTAMA PERNIKAHAN | ADAB & TATACARA BERHUBUNGAN INTIM SUAMI ISTERI/CARA BERCINTA & MENGGAULI ISTERI DI “MALAM PENGANTIN MENURUT ISLAM” | DO’A & BACAAN BERSETUBUH MALAM PERTAMA

Malam Pertama

 
Menjadi pasangan pengantin baru merupakan kebahagian tersendiri bagi kedua mempelai. Rasa bahagia itu begitu menyentuh qalbu yang paling dalam, hati seakan tak mampu menampung rasa bahagia yang telah meluap memenuhi relung hati. Namun begitu, kebahagian menjadi pengantin baru akan terasa lebih sempurna tatkala telah melewati kebersamaan dimalam pertama dengan penuh cinta. Malam dimana seseorang bisa menyalurkan hasratnya melalui jalan yang diridhai Allah. Sehingga, dengannya tak sekedar kenikmatan yang diperoleh tapi juga pahala dapat diraih. Nilai pahala akan lebih bertambah seiring bertambahnya rasa kasih dan sayang antara kedua mempelai manakala berhias dengan adab-adab saat menuju peraduan cinta, sebagaimana yang dituntunkan Nabi shallallahu a’laihi wasallam sebagai pembawa syariat Islam yang sempurna.
Diantara adab-adabnya adalah sebagai berikut :
  1. Sebelum bermalam pertama, sangat disukai untuk memperindah diri masing-masing dengan berhias, memakai wewangian, serta bersiwak.
  • Berdasarkan sebuah hadits dari Asma’ binti Yasid radhiyallaahu ‘anha ia menuturkan, “Aku merias Aisyah untuk Rasulullah shallallahu a’laihi wasallam. Setelah selesai, aku pun memanggil Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau pun duduk di sisi Aisyah. Kemudian diberikan kepada beliau segelas susu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meminum susu tersebut dan menyerahkannya pada Aisyah. Aisyah menundukkan kepalanya karena malu. Maka segeralah aku menyuruhnya untuk mengambil gelas tersebut dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” [HR Ahmad, sanad hadits ini dikuatkan oleh Al-Allamah Al-Muhadits Al-Albani  dalam Adabul Zifaf]. 
  • Adapun disunnahkannya bersiwak, karena adab yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau selalu bersiwak setiap setiap hendak masuk rumah sebagaimana disebutkan oleh Aisyah radhiyallaahu ‘anha dalam Shahih Muslim. Selain itu akan sangat baik pula jika disertai dengan mempercantik kamar pengantin sehingga menjadi sempurnalah sebab-sebab yang memunculkan kecintaan dan suasana romantis pada saat itu.
  1. Hendaknya suami meletakkan tangannya pada ubun-ubun istrinya seraya mendoakan kebaikan dengan doa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ajarkan :

اللّهمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikannya (istri) dan kebaikan tabiatnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan tabiatnya.”[HR. Bukhari dari sahabat Abdullah bin Amr bin Al Ash radhiyallaahu 'anhu].
  1. Disunnahkan bagi keduanya untuk melakukan shalat dua rakaat bersama-sama. Syaikh Al Albani dalam Adabuz Zifaf menyebutkan dua atsar yang salah satunya diriwayatkan oleh Abu Bakr Ibnu Abi Syaiban dalam Al-Mushannaf dari sahabat Abu Sa’id, bekat budak sahabat Abu Usaid, beliau mengisahkan bahwa semasa masih menjadi budak ia pernah melangsungkan pernikahan. Ia mengundang beberapa sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, diantaranya Abdullah bin Mas’ud, Abu Dzarr, dan Hudzaifah.
Abu Sa’id mengatakan, “Mereka pun membimbingku, mengatakan, ‘Apabila istrimu masuk menemuimu maka shalatlah dua rakaat. Mintalah perlindungan kepada Allah dan berlindunglah kepada-Nya dari kejelekan istrimu. Setelah itu urusannya terserah engkau dan istrimu. “Dalam riwayat Atsar yang lain Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu mengatakan, perintahkan isrtimu shalat dibelakangmu.”
  1. Ketika menjumpai istri, hendaknya seorang suami berprilaku santun kepada istrinya semisal dengan memberikan segelas minuman atau  yang lainnya sebagimana dalam hadits di atas, bisa juga dengan menyerahkan maharnya. Selain itu hendaknya si suami untuk bertutur kata yang lembut yang menggambarkan kebahagiaannya atas pernikahan ini. Sehingga hilanglah perasaan cemas, takut, atau asing yang menghinggapi hati istrinya. Dengan kelembutan dalam ucapan dan perbuatan akan bersemi keakraban da keharmonisan di antara keduanya.
  1. Apabila seorang suami ingin menggauli istrinya, janganlah ia terburu-buru sampai keadaan istrinya benar-benar siap, baik secara fisik, maupun secara psikis, yaitu istri sudah sepenuhnya menerima keberadaan suami sebagai bagian dari dirinya, bukan orang lain. Begitu pula ketika suami telah menyelesaikan hajatnya, jangan pula dirinya terburu-buru meninggalkan istrinya sampai terpenuhi hajat istrinya. Artinya, seorang suami harus memperhatikan keadaan, perasaan, dan keinginan istri. Kebahagian yang hendak ia raih, ia upayakan pula bisa dirasakan oleh istrinya.
  1. Bagi suami yang akan menjima’i istri hanya diperbolehkan ketika istri hanya diperbolehkan ketika istri tidak dalam keadaan haid dan pada tempatnya saja, yaitu kemaluan. Adapun arah dan caranya terserah yang dia sukai. Allah berfirman yang artinya, “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, “Haid itu adalah suatu kotoran.” Oleh sebab itu hendaklah kalian menjauhi (tidak menjima’i) wanita diwaktu haid, dan janganlah kalian mendekati (menjima’i) mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu pada tempat yang diperintahkan Allah kepad kalian (kemaluan saja). Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang mensucikan diri. Istri-istri kalian adalah (seperti) tanah tempat kalian bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat itu bagaimana saja kalian kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk diri kalian, bertakwalah kepada Allah, ketahuilah bahwa kalian kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman.” [Q.S. Al Baqarah: 222-223].
Ingat, diharamkan melalui dubur. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, “Barang siapa yang menggauli istrinya ketika sedang haid atau melalui duburnya, maka ia telah kufur dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad.” [HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan yang lainnya, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud]. Kata ‘kufur’ dalam hadits ini menunjukkan betapa besarnya dosa orang yang melakukan hal ini. Meskipun, kata para ulama, ‘kufur’ yang dimaksud dalam hadits ini adalah kufur kecil yang belum mengeluarkan pelakunya dari Islam.
  1. Telah kita ketahui bersama bahwa syaitan selalu menyertai, mengintai untuk berusaha menjerumuskan Bani Adam dalam setiap keadaan. Begitu pula saat jima’, kecuali apabila dia senantiasa berdzikir kepada Allah. Maka hendaknya berdo’a sebelum melakukan jima’ agar hal tersebut menjadi sebab kebaikan dan keberkahan. Do’a yang diajarkan adalah:

بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari syaithan dan jauhkanlah syaithan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami.”[HR. Al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallaahu 'anhu]. Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa seandainya Allah mengkaruniakan anak, maka syaithan tidak akan bisa memudharati anak tersebut. Al Qadhi menjelaskan maksudnya adalah syaithan tidak akan bias mearsukinya. Sebagaimana dinukilkan dari Al Minhaj.
  1. Diperbolehkan bagi suami dan istri untuk saling melihat aurat satu sama lain. Diperbolehkan pula mandi bersama. Dari Aisyah radhiyallaahu ‘anha berkata, “Aku pernah mandi bersama Rasulullah dalam satu bejana dan kami berdua dalam keadaan junub.” [HR. Al Bukhari dan Muslim.]
  1. Diwajibkan bagi suami istri yang telah bersenggama untuk mandi apabila hendak shalat. Waktu mandi boleh ketika sebelum tidur atau setelah tidur. Namun apabila dalam mengakhirkan mandi maka disunnahkan terlebih dahulu wudhu sebelum tidur. Berdasarkan hadits Abdullah bin Qais, ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada Aisyah, ‘Apa yang dilakukan Nabi ketika junub? Apakah beliau mandi sebelum tidur ataukah tidur sebelum mandi?’ Aisyah menjawab, ‘Semua itu pernah dilakukan Rasulullah. Terkadang beliau mandi dahulu kemudian tidur dan terkadang pula beliau hanya wudhu kemudian tidur.”[HR. Ahmad dalam Al Musnad]
  1. Tidak boleh menyebarkan rahasia ranjang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya diantara manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah laki-laki yang mendatangi istrinya dan istrinya memberikan kepuasan kepadanya, kemudian ia menyebarkan rahasianya.” [HR. Muslim dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri radhiyallaahu 'anhu]
Dari poin-poin yang telah dijelaskan nampaklah betapa agungnya kesempurnaan syariat Islam dalam mengatur semua sisi kehidupan ini. Sehingga pada setiap gerak hamba ada nilai ibadah yang bisa direngkuh pahalanya. Tidak sekedar aktivitas rutin tanpa faedah, tak semua pemenuhan kebutuhan tanpa hikmah. Oleh sebab itu tak ada yang sia-sia dalam mengikuti aturan Ilahi  dan meneladani sunnah Nabi. Semuanya memiliki makna serta mengandung kemaslahatan, karena datangnya dari Allah Dzat Yang Maha Tinggi Ilmu-Nya lagi Maha sempurna Hikmah-Nya. Maka dari itu syariat yang Allah turunkan selaras dengan fitrah hamba-Nya sebagai manusia, sebagimana disyariatkan pernikahan.
Kesempurnaan syariat Islam ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Allah terhadap hamba-Nya melebihi perhatian hamba terhadap dirinya sendiri. Oleh karenanya, hendaklah setiap hamba tetap berada di atas fitrah tersebut di atas agama allah agar dirinya selalu berada di atas jalan yang lurus, “(Tetaplah di atas fitrah) yang Allahtelah menciptakan manusia menurut fitrah itu.” [QS. Ar Rum: 30]. Allahu a’lam.
Dikutip dari Majalah Tashfiyyah Edisi 09 Vol. 01 1432 H-2011M

Rabu, 05 Desember 2012


SUATU JAWABAN DARI CALON IMAM UNTUKMU CALON MAKMUMKU...

Bismillaahirrahmaanirrahiim,,

Duhai Ukhty,,,
Terurai kata seuntai Do'a slalu ku panjatkan Kepada ALLAH TA'ALA sebelum hadirnya diriku untuk menjemputmu semoga engkau sabar dalam menantikan ku.

Semoga ketegaran selalu ada pada dirimu sebelum aku dapat menghapus air matamu.

Semoga Ketabahan selalu ada pada hatimu sebelum aku datang untuk me


ringankan bebanmu.

Semoga keta'atan pada ALLAH dan ORANG TUAMU yang tetap no 1 sebelum aku hadir menjadi Imam yang perlu engkau Ta'ati nanti.

Duhai Ukhty,,,
Tetaplah bersabar dalam kesendirian yakinlah kita pasti akan bertemu bila saatnya sudah tiba.

Jangan bersedih bila aku tak hadir hari ini mungkin saja besok,lusa atau bulan depan dan mungkin tahun depan tetaplah yakin aku akan menjemputmu jadi Bidadariku di Dunia dan akhiratmu...insyaAllah !!

Duhai Ukhty,,
Masa penantian memang berat,membosankan,apalagi penantian yang engkau sendiri tidak tau kapan berakhirnya namun bila engkau dapat mengerti kenapa ALLAH tidak mempertemukan kita dengan segera pasti engkau tidak bosan.

Taukah kenapa,
Kerana ALLAH memberi waktu untuk kita ..belajar

Bagaimana menjadi ISTRI YANG BAIK
Bagaimana menjadi IMAM YANG BAIK
Bagaimana Menjadi IBU YANG BAIK
Bagaimana menjadi AYAH YANG BAIK
Bagaimana menjadi MENANTU YANG BAIK.

Kita tidak akan bisa BAIK kalau tidak tahu TUNTUNANNYA dan TUNTUNANNYA adalah ILMU ,
ILMU didapat hanya dengan BELAJAR dan mengamalkan,,
Jadi...

Tetaplah bersabar disana...
Tunggu aku untuk meminangmu !!!

Selasa, 20 November 2012

Toni & Arwin wedding's


ini diambil ketika menghadiri nikahan temen kantor sdr. Fajar Fathoni di wonogiri jawa tengah bersama rombongan teman-teman sekantor. 

Senin, 06 Agustus 2012

Created with PhotoShake for Android

Foto sepupu anak dari paman dan bibik, yang lucu dan mengemaskan membuat kangen rumah.

Senin, 28 Mei 2012

Renungan untuk diri sendiri

Berusaha mencari orang yang baik-baik dan sholeh/sholehah untuk dijadikan pasangan hidup
memang suatu yang baik ....

Tetapi Alangkah lebih baik menjadikan diri sendiri orang yang baik terlebih dahulu sebelum memberi selembar kriteria pada seseorang sebagai calon pendamping,lebih baik kita dulu di utamakan dalam mempelajari Agama Islam dan Mengamalkannya ....

Berusahalah menjadi baik kepada yang lebih baik ..
Semoga kita di pertemukan jodoh dengan orang baik Agamanya,tentunya baik dalam pilihan_Nya ..Aamiin..InsyaAllah...

 Suara hati yg menanti kekasih dlm pilihan-Nya...

Ya Allah, jangan biarkan dalam senda gurau ujian_Mu aku resah dalam kesendirian...
Jika Engkau telah menyiapkan seorang pendamping untuk cinta yg halal, tuntunlah hatinya agar ia hadir dlm kehidupanku.”

Dibalik nuansa kehidupan, aku melangkah dengan keikhlasan, aku bersabar untuk ridho_Mu yang indah...
Diantara serpihan hati ini, telah terisi cinta kepada_Mu..namun dalam kesendirian ini, kesempurnaan akan hidup menjadi harapan untk ku nantikan.” Keyakinan akan janji_Mu kan terus ku ikuti, bersama senyuman bahwa aku milik_Mu, dan Engkau pula yg berhak untk hidupku...

Bila dia jauh dekatkanlah,,

Bila dia dekat izinkan aku memilikinya atas Ridho_Mu..Aamiin.RE

Kamis, 29 Maret 2012

MANTRA AMPUH "MAN JADDA WAJADA"


MAN JADDA WAJADA, yang dalam bahasa indonesia berarti "Siapa yang bersungguh-sungguh maka akan berhasil", kalimat ini saya dapat ketika membaca sebuah novel yang berjudul "Negeri 5 menara" karangan A Fuadi. Kalimat ini menjadi mantra buat saya yang sangat ajaib, kalimat ini seolah-olah menjadi mantra dikala saya lagi kurang semangat, dengan kalimat ini entah kenapa semangat itu kembali. Jadi setiap melakukan kegiatan apapun selalu ingat dengan kalimat ini, bahwa bekerja itu harus sungguh-sunguh untuk mendapatkan kesuksesan. Tidak ada kata malas dalam hidup, walaupun kadang rasa malas ini seringkali menghampiri kita.